Prestasi Mahasiswa Fakultas Farmasi dalam Ajang PIMTANAS 2022
PKM merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi pada tahun 2021 di bawah pengelolaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa.
Ajang PIMTANAS merupakan Lomba bagi tim PKM yang lolos di danai Kemendikbud, namun tidak lolos PIMNAS, dimana ajang tersebut diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Mahasiwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PURPRESMA PTM-A). Alhamdulillah mahasiswa farmasi UMP yang mengikuti agenda ini mendapatkan prestaisebagai Juara 3 PKM-RE Kategori Poster dan Juara 1 PKM-RE Kategori Presentasi.
Firman Wicaksana sebagai ketua TIM PKM-RE menuturukan bahwa, PKM tidak hanya sebuah perlombaan namun PKM adalah wadah yang dapat mengajarkan banyak hal terutama pada PKM-RE, tidak hanya memikirkan satu metode yang tertuang dalam proposal namun terdapat banyak hal yang diuji terutama dari pengetahuan mengenai riset. Terlebih lagi dalam prosesnya dilakukan penyamaan berbagai gagasan dari berbagai anggota tim yang mana menurutnya prosen ini yang paling berkesan.Firman dan timnya mendapatkan juara 1 PKM RE kategori presentasi atas idenya pembuatan sediaan nano spray berbahan cangkang telur untuk rambut rontok. Yang mana menurutnya, inovasi ini muncul karena adanya kebutuhan dan keinginan untuk mengolah limbah cangkang telur agar lebih bermanfaat.
Cangkang telur mengandung banyak sekali protein diantaranya terdapat laminin dan keratin. Berdasarkan berbagai macam penelitian,laminin dan keratin dapat mentransduksi sinyal morfogenetik pada rambut sehingga hal tersebut membuat timnya yakin dan mencoba untuk menggunakan cangkang telur sebagai komponen utama dalam pencegahan kerontokan rambut. Penumpukkan limbah cangkang telur yang jarang dimanfaatkan hampir 9600 ton/hari dari rata-rata produksi telur nasional dapat limbah yang akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.Sehingga limbah cangkang telur memiliki potensi untuk dimanfaatkan agar memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta mencegah pencemaran lingkungan.
Secara umum, PKM dikembangkan dalam rangka untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimana yang tinggi. Dasar – dasar inovasi muncul ketika adanya permasalahan yang menarik dilingkungan sekitar. Dwi Ginanjar,ketua TIM PKM-REyang mendapat juara 3 kategori poster memiliki ide yang untuk membuat sediaan spray anti nyeri untuk cidera ringan saat olahraga karena salah satu hobinya adalah bermain sepak bola. Dwi memiliki ide untuk sebagai pengganti ethyl chloride yang lebih aman dengan menggunakan bahan alam dengan aktivitas antinyeri.
Ide atau gagasan dari sebuah permasalahan tidak harus yang rumit, cukup sederhana dan sesuai isu global yang terjadi dan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas serta mengangkat keafifan lokal. “Menggagas ide adalah hal yang mudah, melakukan dan melaksanakan dari apa yang sudah di gagas mungkin tidak setiap orang akan konsisten. Perlu adanya niat dan kemauan yang tinggi. Jangan pernah takut dalam mencoba karena kita tidak akan tau dipercobaan manakah kita akan berhasil, lebih baik berani mencoba walau gagal daripada tidak mencoba sama sekali.” Tutur Firman.
“Senang sekali bisa sampai ke tahap ini, awalnya kita tidak terfikirkan akan sampai sejauh ini, tentu saja ini berkat dorongan semangat dan bimbingan yang sangat luar biasa dari pembimbing kami.” Kata Dwi Ginanjar sambil tersenyum. Dwi sangat senang hasil kerja keras dia dan timnya dalam menggagas dan menyusus indenya berbuah manis..
“Berangkatlah dari permasalahan disekitar kamu, dan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk memunculkan inovasi baru yang bermanfaat. Semoga Mahasiswa farmasi UMP lebih berani melangkah dan berjuang sehingga dapat berhasil dan lolos dalam ajang PKM di PIMNAS selanjutnya, Semangat!!” tutup kedua mahasiswa fakultas farmasi.
Tidak ada artikel terkait