Fathia Nurrizka Utami Wisudawati Terbaik 1 Kategori wisudawan berprestasi non akademik IKA UMP
Pada tanggal 25 Februari 2023 Universitas Muhammadiyah Purwokerto melaksanakan wisuda ke-70. Wisuda dilaksanakan di Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Pada periode ini total jumlah mahasiswa yang diwisuda adalah sebanyak 675 mahasiswa dengan 21 wisudawan/ti adalah mahasiswa dai dari Fakultas Farmasi. Salah satu mahaiswi yang diwisuda adalah Fathia Nurrizka Utami. selain mendapatkan gelar baru S.Farm atau sarjana Farmasi, Fathia juga mendapatkan penghargaan sebaga mahasiswa berprestasi dari IKA ( Ikatan Keluarga Alumni ) UMP dengan kategori sebagai wisudawan berprestasi non akademik peringkat 1."Senang, terharu, dan sangat tidak menyangka bahwa saya akan menjadi salah satu yang mendapatkannya" tutur Fathia setelah mendapatkan penghargaan tersebut.
Banyak hal di balik layar yang membuat Fathia mendapatkan penghargaan tersebut, salah satunya adalah mengikuti banyak kegiatan non akademik seperti pertukaran pelajar ataupun pelatihan yang informasinya ia dapatkan dari pihak fakultas atau kampus. Dalam prosesnya mengikuti banyak kegiatan tersebut, Fathia banyak mendapatkan hikmah dan pembelajaran yang membuat dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. "Saya melakukan banyak aktivitas di dalam dan di luar universitas selama kuliah", tutur Fathia. "Berbagai program saya coba, seperti PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bidang riset dan kewirausahaan, lomba-lomba karya ilmiah, mengikuti proyek dosen, exchange, serta volunteer dan ambassador platform online di instagram (saat itu sedang pandemi COVID-19 sehingga banyak dibuka kesempatan ambassador dan volunteer). Saya juga berkecimpung di organisasi fakultas dan ukm”.
Akhir tahun 2022 menjadi tantangan bagi Fathia, karena banyak agenda yang bersamaan waktu penyelenggaraan. Fathia pernah melakukan menjadi peserta dua kegiatan yang waktunya bersamaan. Seperti menjadi presentator pada lomba PKM se-PTMA di Manipal College India, karena saat itu Fathia sedang mengikuti program pertukaran pelajar ke India. Fathia juga memulai mengerjakan proyek dosen, skripsi, dan PKM di sela-sela kuliah dan praktikum. “Pada bulan Februari 2023, saya diminta oleh kaprodi untuk ikut mencoba mendaftar seleksi wisudawan terbaik IKA dengan mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Qadarullah, sambil terus berdo'a dan tahajjud tiap malam, serta merutinkan puasa Senin Kamis, alhamdulillah nama saya disebutkan sebagai wisudawan terbaik 1 kategori wisudawan berprestasi non-akademik IKA UMP.",tambahnya pada saat diwawancara.
Selain mengikuti serangkaian kegiatan yang membangun kepribadiannya, Fathia juga mempunyai motivasi besar dalam menggapai cita-cita yang ia impikan. "Motivasi terbesar saya tentu saja kedua orangtua saya. Saya ingin membanggakan dan membahagiakan mereka yang telah membiayai kuliah saya. Selain itu, pada September 2022 lalu, ketika saya menghadiri wisuda kakak tingkat saya, saya melihat di layar, beberapa mahasiswa yang namanya dipanggil karena meraih wisudawan/i terbaik, kemudian mereka maju ke depan bersama kedua orang tua. Sejak saat itu saya berpikir, saya ingin seperti mereka, menjadi wisudawan terbaik agar bisa membawa orangtua ke depan dan membuat mereka bangga. Saya pun melakukan yang terbaik yang saya bisa, sambil terus berdo'a dan mendekatkan diri pada Allah. Meskipun sebenarnya saya pun tidak terlalu berharap karena saya pikir masih banyak mahasiswa lain yang lebih berprestasi dari saya, namun dengan usaha, do'a, dan tawakkal, apapun itu dapat terjadi." Katanya.
Sebagai seseorang yang berprestasi, Fathia ingin menyampaikan pesan untuk adik-adik tingkatnya ataupun mahasiswa UMP pada umunya yang memiliki semangat untuk menimba banyak pengalaman selama menjadi mahasiwa "Jangan menyia-nyiakan kesempatan, karena kesempatan terkadang tidak akan pernah datang dua kali." Bagi Fathia, dengan mengambil kesempatan tersebut ia dapat membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa sebenarnya ia bisa dan hasil terbaik akan didapatkan dengan usaha yang terbaik. Meskipun dalam prosesnya tidak pernah mudah, tetapi Fathia selalu berpegang teguh pada juga ayat al-Qur'an yang maknanya selalu ia pegang, yaitu Q.S. Al-Insyirah ayat 5-8, bahwa di balik kesulitan terdapat kemudahan yang akan datang setelahnya. “Jadi, jangan sampai kita berputus asa ketika menghadapi masalah sulit, tetap teguhkan hati dalam berikhtiar dan selalu berdoa agar kita senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah Swt dalam menghadapi segala kesulitan hidup.”.
Terahir, Fathia juga menyampaikan agar secara umum sebagai muslim sekaligus sebagai mahasiswa jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri pada Allah, seperti selalu menjaga sholat 5 waktu, rutin tahajjud, duha, dan puasa Senin Kamis, serta berbagi dan bersedekah ya! Karena pertolongan Allah itu nyata adanya. Semangatt!" tutupnya.
Tidak ada artikel terkait